Tuesday, November 7, 2017

Nyamuk Aedes aegypti

No comments :
   Area Serangga  - Seperti kita ketahui bersama, bahwa nyamuk merupakan salah satu vektor (penular) penyakit terhadap manusia. nyamuk Aedes aegypti yang telah terbukti menularkan virus Zika, meskipun para ahli menduga bahwa spesies Aedes albopictus mungkin juga mampu menularkan virus tersebut.

Aedes aegypti adalah nyamuk kecil berwarna gelap dengan tanda belang putih di kakinya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S., nyamuk Aedes aegypti bertanggung jawab atas penularan virus Zika, virus dengue, virus cikungunya, dan virus demam kuning di belahan dunia tertentu.

Siklus nyamuk Aedes aegypt:



1. Telur
Telur nyamuk Aedes aegypti. memiliki dinding bergaris-garis dan  membentuk bangunan seperti kasa. Telur berwarna hitam dan diletakkan satu persatu pada dinding perindukan. Panjang telur 1 mm dengan bentuk bulat oval atau memanjang, apabila dillihat dengan mikroskop bentuk seperti cerutu. Telur dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu - 2oC sampai 42oC dalam keadaan kering. Telur ini akan menetas jika kelembaban terlalu rendah dalam waktu 4 atau 5 hari.

2. Larva
Perkembangan larva tergantung pada suhu, kepadatan populasi, dan ketersediaan makanan. Larva berkembang pada suhu 28oC sekitar 10 hari, pada suhu air antara 30 - 40 oC larva akan berkembang menjadi pupa dalam waktu 5 - 7 hari. Larva lebih menyukai air bersih, akan tetapi tetap dapat hidup dalam air yang keruh baik bersifat asam atau basa.

Larva beristirahat di air membentuk sudut dengan permukaan dan menggantung hampir tegak lurus. Larva akan berenang menuju dasar tempat atau wadah apabila tersentuh dengan gerakan jungkir balik. Larva mengambil oksigen di udara dengan berenang menuju permukaan dan menempelkan siphonnya diatas permukaan air. Larva Aedes aegypti. memiliki empat tahapan perkembangan yang disebut instar meliputi : instar I, II, III dan IV, dimana setiap pergantian instar  ditandai dengan pergantian kulit yang disebut ekdisis. Larva instar IV mempunyai ciri siphon pendek, sangat gelap dan kontras dengan warna tubuhnya. Gerakan larva instar IV lebih lincah dan sensitif terhadap rangsangan cahaya. Dalam keadaan normal (cukup makan dan suhu air 25 – 27oC) perkembangan larva instar ini sekitar 6-8 hari.

3. Pupa
Pupa Aedes aegypti. berbentuk bengkok dengan kepala besar sehingga menyerupai tanda koma, memiliki siphon pada thorak untuk bernafas . Pupa nyamuk Aedes aegypti. bersifat aquatik dan tidak seperti kebanyakan pupa serangga lain yaitu sangat aktif dan seringkali disebut akrobat (tumbler). Pupa Aedes aegypti. tidak makan tetapi masih memerlukan oksigen untuk bernafas melalui sepasang struktur seperti terompet yang kecil pada thorak . Pupa pada tahap akhir akan membungkus tubuh larva dan mengalami metamorfosis menjadi nyamuk Aedes aegypti. dewasa.

4. Imago (nyamuk dewasa)
Pupa membutuhkan waktu 1 – 3 hari sampai beberapa minggu untuk menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk jantan menetas terlebih dahulu dari pada nyamuk betina. Nyamuk betina setelah dewasa membutuhkan darah untuk dapat mengalami kopulasi.
Dalam meneruskan keturunannya, nyamuk Aedes aegypti. betina hanya kawin satu kali semumur hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi 24 – 28 hari dari saat nyamuk dewasa.

Bagaimana nyamuk Aedes aegypti menularkan virus?
Nyamuk Aedes aegypti membawa virus seperti Zika, dengue atau lainnya, ketika menggigit orang yang terinfeksi virus tersebut. Apabila tidak ada individu terinfeksi yang digigit nyamuk, virus Zika tidak akan menyebar karena virus ini tidak dapat menginfeksi dengan sendirinya.

Apabila nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi oleh virus Zika, nyamuk tersebut membawa virus dari orang yang terinfeksi tersebut. Perlu lima hingga tujuh hari bagi virus tersebut untuk menggandakan diri dalam tubuh nyamuk yang kini terinfeksi. Selama itulah, virus diteruskan ke kelenjar ludah nyamuk.

Dari kelenjar ini, nyamuk menyebarkan virus dari air liurnya ke orang yang digigitnya. Hal ini berpotensi menginfeksi orang tersebut. Seekor nyamuk yang terinfeksi mungkin mampu menginfeksi beberapa orang.

Mengapa nyamuk ini menggigit?
Hanya nyamuk betina yang menggigit. Nyamuk betina menghisap darah sebagai sumber protein bagi telurnya, dan nyamuk betina bertelur setelah menghisap darah.


Nyamuk Aedes aegypti dewasa biasanya aktif menggigit pada siang hari, terutama di pagi dan sore hari. Mereka tertarik pada manusia terutama karena karbon dioksida yang kita hembuskan.

Faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku menggigitnya adalah warna pakaian dan aroma kulit (seperti bau keringat). Nyamuk dianggap kurang tertarik dengan pakaian berwarna cerah.

Habitat Nyamuk Aedes aegypti
Kalau di rumah atau teras rumah terdapat tempat-tempat yang banyak airnya atau bisa dijadikan tempat penampungan air, itu dia habitat telur nyamuk demam berdarah untuk berkembang menjadi nyamuk dewasa. Contohnya, pohon dengan lubang pada batangnya, toilet, ban kendaraan yang sudah tidak terpakai, pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, mainan, vas, kolam renang, tempat sampah, dan lain sebagainya.

Nyamuk Aedes aegypti ini kemungkinan juga lebih suka berdiam dan berkembang biak dengan cepat di daerah yang panas dan lembap, seperti Indonesia. Berdasarkan penelitian, nyamuk demam berdarah betina ini senang menghabiskan hidupnya di dalam atau sekitar rumah dan bisa terbang rata-rata sejauh 400 meter. Infeksi virus nyamuk demam berdarah biasanya lebih tinggi jika korban berada di luar ruangan dan pada siang hari. Namun, bukan berarti nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang biak di dalam ruangan atau menggigit di malam hari.

Nyamuk Aedes aegypti paling aktif mencari mangsa sekitar dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Atau bisa juga menggigit pada malam hari di lokasi berpenerangan baik. Selain manusia, nyamuk Aedes aegypti juga dapat menggigit anjing dan hewan mamalia peliharaan lainnya.


No comments :

Post a Comment