Wednesday, November 8, 2017
Lebah Madu
Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu.Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi. Lebah madu adalah serangga sosial kaya manfaat, semua yang dihasilkan oleh lebah madu dikenal berkhasiat untuk kesehatan. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukkan dalam ordo Hymenoptera yang artinya “sayap bening”. Dalam ordo ini terdapat 100.000 species serangga, termasuk lebah, tawon, semut dan rayap.
Didunia ada 7 species lebah madu yang sudah diketahui, yaitu : Apis dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana dan Apis Koschevnikovi. Akhir-akhir ini ditemukan lagi species lebah madu baru yaitu Apis Nigrocincta di Sulawesi dan Apis Nuluensis di Kalimantan. Dengan ditemukannya dua species baru, jenis lebah yang telah dilaporkan ada sembilan.
Apis Dorsata (lebah raksasa, lebah hutan, tawon gung, odeng, madu sialang) adalah lebah madu yang hidupnya masih liar. Lebah madu ini masih sulit dibudidayakan karena selain sifatnya yang agresif dan galak, lokasi tempat sarangnya sering berada di tempat yang sangat tinggi. Sarangnya bisa ditemukan tergantung di cabang pohon, loteng, atau bukit batu yang terjal. Satu koloni menghuni sebuah sisiran yang ukurannya bisa sangat besar. Pada satu pohon bisa terdapat 5 – 10 koloni. Produk utama Apis Dorsata adalah madu dan malam dengan produksi madu mencapai 10 -20 kg per koloni per panen. Bahkan, dari sarang yang besar produksinya bisa mencapai 30kg. Madu yang dihasilkan dinamakan madu hutan.
Lebah berwarna hitam ini dapat tinggal di dataran 0 – 1000 meter dpl dan hanya berkembang di kawasan subtropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan negara-negara Asia lainnya.
Madu Hutan disebut juga madu Multiflora, karena terbuat dari bermacam-macam bunga tanaman yang berlainan. Umumnya Madu Hutan berwarna coklat kehitaman, hal ini karena Madu Hutan banyak mengandung MINERAL, ENZIN DAN BERBAGAI ZAT BERMANFAAT LAINNYA yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan jenis Madu lain yang warnanya lebih terang.
Siklus Lebah Madu:
1. Fase telur (3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir telur di bagian dasar tiap-tiap sel. Posisi telur berada di tengah sel de-ngan salah satu ujungnya melekat pada dasar sel.
2. Fase Larva (6 hari)
Ketika larva menetas dari telur, selama 3 hari larva tersebut diberikan royal jelly yang diproduksi dari kelenjar yang terdapat di kepala lebah perawat.
3. Fase Pupa (12 hari)
Sel-sel setiap larva tersebut kemudian ditutup dengan lilin selama 12 hari. Setelah 21 hari, lebah pekerja dewasa akan menetas.
Ratu lebah mempunyai tubuh yang lebih besar dan berat 2,8 kali berat lebah pekerja. Setiap koloni lebah hanya ada satu Ratu Lebah jika di dalam satu koloni ada dua ratu lebah maka keduanya akan saling membunuh untuk mendapatkan kedudukan sebagia ratu lebah.
Ratu lebah bertugas memimpin dan menjaga keharmonis lebah dalam satu koloni. Semua lebah dalam satu koloni akan sangat mentaati ratu lebah, kemanapun ratu lebah pergi maka satu koloni lebah akan mengikutinya. Selain memimpin koloni lebah, ratu lebah mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan kelangsungan hidup koloni lebah yaitu dengan cara bertelur sepanjang hidupnya. Ratu lebah sanggup bertelur 1500-2000 butir setip harinya.
Ratu lebah mempunyai umur yang lebih lama dibandingkan dengan lebah pekerja. Lebah pekerja berumur sekitar 40 hari tetapi ratu lebah sanggup hidup hingga 3-5 tahun atau sekitar 30x lebih lama dari lebah pekerja.
Rahasia ratu lebah berumur lebih lama adalah disebabkan ratu lebah mengkonsumsi Royal Jelly sepanjang hidupnya. Sedangkan lebah pekerja hanya mengkonsumsi royal jelly selama 3 hari pada saat menjadi larva.
Habitat dan Koloni Lebah Madu
Salah satu syarat hidup lebah madu adalah adanya tanaman. Secara umum lebah madu bisa hidup di seluruh belahan bumi, kecuali di daerah kutub. Hal ini disebabkan di daerah kutub tidak ada tanaman yang menjadi sumber pakan lebah madu. Di daerah tropis lebah madu dapat berkembangbiak dengan baik dan produktif sepanjang tahun karena tumbuhan sebagai sumber pakan tersedia terus. Di daerah subtropis lebah madu tidak, produktif pada musim dingin.
Di alam bebas lebah madu tinggal di gua-gua dalam hutan termasuk di tebing-tebingnya. Di hutan, koloni lebah madu juga tinggal di pohon-pohon yang berlubang. Sementara itu, di peternakan, lebah madu tinggal di dalam kotak (stop) yang terbuat dari kayu dan suasananya nyaman untuk ditempati lebah. Lokasi peternakan lebah madu harus dekat dengan tanaman sumber pakan seperti perkebunan atau hutan. Tujuannya agar produktivitas lebih tinggi karena terpenuhinya kebutuhan pakan. Para peternak lebah madu sering berpindah tempat mengikuti musim berbunga tanaman. Setelah masa berbunga tanaman di suatu daerah selesai, peternak akan pindah ke daerah lain yang tanamannya sedang berbunga.
Lebah madu adalah serangga yang unik karena mereka termasuk makhluk sosial. Biasanya, serangga merupakan makhluk soliter yang hidup menyendiri. Masyarakat lebah madu terdiri atas tiga bagian yaitu ratu lebah (queen), lebah jantan (drone), dan lebah pekerja (worker-bees). Selayaknya pada kerajaan manusia, keberadaan ratu sangat istimewa. Ratu ini berjenis kelamin betina, dan tugasnya kawin serta bertelur. Ukuran ratu paling besar, panjang badannya hampir dua kali dan beratnya hampir tiga kali lebah pekerja. Umur ratu bisa mencapai enam tahun.
Tugas utama lebah jantan adalah mengawini ratu. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada lebah pekerja tetapi lebih kecil daripada ratu. Umurnya mencapai tiga bulan. Jumlah lebah jantan dalam satu koloni sekitar puluhan sampai ratusan ekor.
Lebah pekerja adalah lebah yang alat reproduksinya tidak berkembang sempurna. Tugas lebah pekerja adalah mencari makanan dan melaksanakan semua pekerjaan kecuali bereproduksi. Di dalam sarang, tugas lebah pekerja adalah memberi makan larva di ruang eraman yang terbuat dari lilin. Selain itu, juga bertugas memberi makanan khusus (royal jelly) kepada larva ratu (calon ratu) di dalam ruang ratu, serta memberi makan ratu. Jumlah lebah pekerja dalam satu koloni bisa mencapai 30.000-40.000 ekor. Umurnya hanya 35 hari.
Dalam kehidupannya, lebah pekerja mempunyai dua fase tugas. Fase pertama adalah bekerja dalam sarang hingga separuh umurnya. Fase kedua bertugas di luar sarang termasuk mencari pakan.
Perbedaan umur yang signifikan antara ratu, lebah jantan, dan pekerja salah satunya karena faktor makanan. Selain makan madu dan polen, sang ratu makan royal jelly sebanyak 2-3 kali sehari sejak masih berbentuk larva. Royal jelly membuat ratu kuat dan bisa mendukung tugasnya untuk bertelur. Sementara itu, lebah jantan dan lebah pekerja hanya makan royal jelly ketika masih berbentuk larva hingga berumur 1-2 hari. Selanjutnya, mereka hanya makan madu dan polen.
Ukuran tubuh ratu yang lebih besar juga dipengaruhi oleh ukuran tempat tinggalnya. Larva ratu dibesarkan di dalam sel khusus yang lebih besar, luas, dan panjang dibandingkan dengan sel biasa. Bentuk selnya lonjong dan memanjang menyerupai kulit kacang serta letaknya di pinggiran di bawah sisiran.
Ratu dan lebah pekerja memiliki alat penyengat, sedangkan lebah jantan tidak. Alat penyengat berfungsi untuk melindungi diri dan koloninya dari berbagai gangguan. Contohnya, jika ada tikus masuk ke tempat tinggalnya, tikus tersebut akan disengat sampai mati. Sengatan banyak lebah jenis tertentu bisa menyebabkan seekor anjing mati. Namun, setelah menyengat lebah pekerja itu akan mati karena alat sengatnya terputus. Ratu juga bisa menyengat berulang kali tetapi tidak mengalami kematian. Ratu sangat jarang menggunakan sengatnya bahkan ketika diganggu sekali pun.
Pada musim kawin, sang ratu akan terbang ke udara yang diiringi oleh para lebah jantan. Perkawinan terjadi ketika udara cerah. Jika ratu merasa jantannya kurang, dia akan mencari lebah jantan lain. Satu kali perkawinan bisa melibatkan 30 ekor lebah jantan. Sesudah perkawinan, lebah jantan akan mati karena kantong sperma terpisah dan tertinggal dalam kantong sperma ratu yang disebut spermatheca. Spermatheca merupakan tempat menyimpan sperma lebah jantan hasil perkawinan. Kemudian sang ratu akan pulang ke sarangnya. Sejak itu ratu akan bertelur setiap hari hingga simpanan sperma yang ada habis. Satu ratu bisa bertelur sebanyak 3.000 butir setiap hari. Jenis kelamin dari telur ditentukan oleh beberapa faktor di antaranya ruangan, makanan, tingkah laku ratu, dan iklim.
Dalam satu koloni lebah madu hanya terdapat satu ratu. Jika ada larva calon ratu baru, larva tersebut akan di-matikan oleh ratu. Jika ada yang sempat lahir, ratu yang lama akan bertarung dengan ratu baru hingga salah satunya mati atau ratu yang kalah akan meninggalkan sarangnya diikuti oleh sebagian lebah pekerja yang setia. Biasanya ratu yang hijrah adalah ratu tua. Ratu ini akan membentuk koloni baru. Selain itu, ratu tua yang tidak produktif akan dimatikan oleh lebah pekerja dan akan diangkat ratu baru.
Satu koloni lebah madu bisa berpindah tempat dengan tujuan mencari sumber pakan baru karena di tempat yang lama sumber pakan dan air semakin berkurang. Pindah sarang juga bisa disebabkan karena sarang terlalu papas, terkena gangguan penyakit, atau ada pengganggu (pemangsa) terus-menerus.
Sarang lebah tersusun dari jajaran sel heksagonal yang merupakan tempat bertelur serta menyimpan madu dan tepung sari bunga yang dikumpulkan. Bentuk ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan bentuk bulat atau persegi. Bentuk heksagonal membutuhkan bahan yang relatif sedikit, tetapi memiliki kapasitas sebagai tempat penyimpanan yang maksimal. Jika sarang bentuknya bulat, tentu ada ruangan yang tidak terpakai. Jika bentuknya persegi empat, pemakaian bahan menjadi lebih banyak.
Sarang dijaga oleh lebah penjaga. Jika ada penggangu seperti tikus, lebah pencuri madu, atau lebah asing yang akan masuk ke pintu sarang, lebah penjaga akan menyerangnya. Lebah penjaga adalah lebah pekerja yang bertugas menjaga koloni dari pengganggu. Kebersihan sarang akan selalu dijaga oleh lebah pekerja. Jika larva menetas menjadi lebah, sarangnya akan segera dibersihkan oleh lebah pekerja.
Dalam mencari sumber pakan, lebah pekerja bisa terbang dengan radius 2-6 km. Hormon feromon yang dikeluarkan oleh ratu akan menimbulkan bau yang dijadikan panduan oleh lebah pekerja untuk pulang, sehingga tidak tersesat. Lebah pekerja baru bisa tersesat jika ada angin ribut atau badai.
Ratu Lebah
Mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya, Hidup 40 kali lebih lama diban-dingkan lebah pekerja, kira-kira 4 hingga 6 tahun, Tumbuh 40% lebih besar dibandingkan lebah pekerja, Bertelur (ribuan) setiap hari, Aktif secara seksual, Membutuhkan 16 hari untuk berkembang.
Lebah Pekerja
Mengonsumsi royal jelly hanya pada 3 hari pertama dalam fase larva, Hanya hidup untuk beberapa minggu, rata-rata sampai dengan 50 hari, Memiliki tubuh lebih kecil dari ratu lebah, Tidak berproduksi/mandul, Tidak aktif secara seksual, Membutuhkan 21 hari untuk berkembang.
Lebah pekerja biasa disebut juga sebagai lebah betina, lebah inilah yang memiliki tanggung jawab pekerjaan sepanjang hidupnya.
Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuhnya ramping warnanya hitam kecoklatan dan ekornya mempunyai sengat yang lurus dan berduri. Dengan sengatnya lebah pekerja melindungi sarangnya dan menyerang siapapun yang menggangu.
Lebah pekerja mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang berbeda-beda seuai dengan umur lebah pekerja tersebut. Sesaat setelah keluar dari kepompong larva lebah pekerja langsung mempunyai tanggung jawab untuk membersihkan sarang lebah dari kotoran-kotoran, ketika berumur 3-10 hari lebah pekerja ini menghasilkan Royal Jelly yang sangat dibutuhkan larva lebah dan ratu lebah.
Royal jelly dihasilkan Lebah muda setelah lebah tersebut mengkomsumsi madu dan bee pollen. Royal jelly di hasilkan dari kelenjar lebah yang berada di sekitar leher lebah tersebut.
Lebah muda ini kemudian bertugas memberi makan larva dan ratu lebah. Perlu diketahui Ratu Lebah mengkonsumsi Royal jelly sepanjang hidupnya.
Setelah lebah pekerja berusia sekitar 3 minggu, lebah mempunyai tugas baru diluar sarangnya yaitu bertugas mencari nectar bunga yang akan diolah menjadi madu dan tepung sari bunga yang diolah menjadi bee pollen.
Lebah terbang mencari pollen dan madu dengan menghinggapi beribu-ribu bunga yang sedang merekah. Lebah menghisap setetes nectar dengan alat hisapnya dan menyimpannya ke dalam kantong madu yang ada di dalam tubuhnya.
Untuk memperoleh sekitar 375 gr madu, maka lebah harus mondar mandir sebanyak 75.000 kali untuk mengambil nectar. Untuk jumlah madu yang dikumpulkan sebanyak itu lebah pekerja menempuh jarak terbang yang setara dengan 4-6 kali keliling bumi. Bayangkan betapa sibuknya sebuah koloni lebah. Lebah madu bisanya mencari nectar yang berjarak sekitar 3 km dari sarangnya.
Lebah Perawat
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.
Lebah Pencari
Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.
Lebah Pengumpul
Ketika mengumpulkan pollen dari bunga-bunga, lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah.
Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama.
Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang.
Lebah Jantan
Lebah jantan mempunyai sifat fisik yang lebih kecil dari ratu lebah tetapi lebih besar dari lebah pekerja. Ciri yang menonjol adalah matanya yang besar. Mata itu terdiri dari faset yang lebih banyak dari pada faset pada mata lebah pekerja dan ratu lebah.
Lebah jantan tidak mempunyai pipa penghisap madu dan juga tidak mempunyai kantong pollen dikakinya. Sehingga lebah jantan tidak bertugas mengumpulkan pollen atau madu, lebah jantan hanya membersihkan sarang, menjaga sarang dan tugas ringan lainnya. Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini Ratu Lebah.
Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati.
Pembudidayaan
Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia. Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).
Hasil Lebah Produksi Lebah Madu
Banyak manfaat yang bisa diambil dari lebah madu. Selain menghasilkan madu, lebah juga menghasilkan beberapa produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Produk lebah tersebut di antaranya royal jelly, tepung sari (polen), lem lebah (propolis), malam lebah (beeswax), dan racun lebah (beevenom). Di samping itu, lebah juga sangat berguna dalam proses polinasi (penyerbukan) berbagai jenis tanaman. Bahkan, banyak tanaman yang tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri dapat dibantu oleh lebah, sehingga fungsi lebah sangat penting sebagai pelestari tanaman.
Madu
Madu merupakan produk lebah yang memiliki nilai ekoiiomi tinggi dan paling banyak ditemukan di pasaran. Manfaat madu di antaranya untuk pengobatan, pemeliharaan kesehatan, bahan pengawet alami, serta bahan pemanis makanan dan minuman.
Dari zaman dulu, madu merupakan makanan yang sangat digemari dan digunakan sebagai obat. Ditemukan lukisan-lukisan dalam piramida di Mesir yang menggambarkan penggunaan madu sebagai makanan dan obat-obatan. Juga di dalam koleksi George Eber yang dilukis 3.500 tahun yang lalu dalam satu jenis rumput menerangkan bahwa madu bisa digunakan untuk mengobati luka-luka, merangsang urinasi, dan mempermudah pengeluaran isi perut.
Malam Lebah
Malam lebah adalah lilin yang paling baik dan harganya paling mahal. Lilin lebah dihasilkan oleh lebah pekerja. Lilin lebah dulu banyak dipakai untuk memumikan mayat dan membuat cairan pembakar suluh pada zaman Mesir Kuno. Di Indonesia, malam lebah lanceng (Trigona) digunakan untuk membuat batik tulis.
Sarang lebah dibuat dari malam lebah dengan bahan dasar madu. Di bagian samping bawah perut lebah pekerja terdapat empat pasang kelenjar yang menghasilkan malam lebah. Malam tidak dikumpulkan dari bunga, tetapi dibuat dari madu dalam kelenjar tersebut. Untuk membuat satu kilogram malam, lebah bisa menghabiskan madu sebanyak 7-15 kg. Kegunaan malam lebah adalah untuk bahan dasar kosmetika, pembuatan lilin, dan industri perlebahan. Contohnya, malam lebah digunakan untuk membuat salep, lotion, lipstik, pelapis pil, perekat, krayon, permen, dan tinta.
Polen atau Tepung Sari
Polen atau tepung sari bunga adalah alat reproduksi jantan pada tumbuhan. Kandungan proteinnya tinggi, bahkan kadar proteinnya paling tinggi di antara jenis makanan lainnya. Bagi lebah, polen berfungsi sebagai bahan pembentuk, pertumbuhan, dan penggantian sel yang rusak. Jika berlebihan polen akan disimpan dalam sarang dan akan digunakan ketika polen langka di lapangan.
Polen sangat penting karena merupakan sumber gizi utama lebah madu, selain air, dan karbohidrat, di dalam polen terdapat vitamin A, B, C, D, dan E. Selain itu, polen juga mengandung asam amino seperti prolene, asam glutamat, dan asam aspartat. Kadar protein polen yang disimpan dalam sarang juga cukup tinggi. Secara garis besar polen adalah sumber protein. Sedangkan nektar merupakan sumber karbohidrat bagi lebah. Polen yang digunakan dalam pengobatan sudah ada yang berbentuk tablet.
Royal Jelly
Produk lebah madu yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi adalah royal jelly (susu ratu). Royal jelly adalah cairan berupa jeli atau krim atau susu yang disekresikan oleh lebah pekerja muda dari bahan baku madu dan polen yang digunakan lebah sebagai makanan khusus bagi larva calon ratu lebah dan lebah pekerja. Royal jelly berwarna putih kental dan rasanya asam. Royal jelly digunakan untuk makanan larva lebah dan ratu lebah sepanjang hidupnya. Satu kilogram royal jelly harganya mencapai 1,5 juta rupiah. Harga ini sangat mahal jika dibandingkan dengan satu kilogram madu yang harganya sekitar 50 ribu rupiah. Pemanfaatan royal jelly masih terbatas pada masyarakat menengah ke atas.
Kandungan yang terdapat dalam royal jelly di antaranya protein, lemak, glukosa, fruktosa, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, mineral, dan asam amino esensial. Di masyarakat, royal jelly digunakan untuk pengobatan, di antaranya untuk mengobati penyakit kulit seperti eksim, kulit kasar, dan radang kulit. Selain itu, royal jelly digunakan untuk menambah selera makan, menambah daya ingat, mengobati diabetes, untuk kecantikan, dan mengatasi kemandulan. Pada orang yang luka, royall jelly bisa mempercepat proses penyembuhan dan membantu proses pembentukan sel-sel tubuh.
Racun Lebah (Beevenom)
Racun lebah adalah racun yang dibuat oleh lebah pekerja. Racun ini berbentuk cairan bening dan cepat mengering. Manfaatnya untuk mengobati penyakit seperti kencing manis, arthritis, rematik, pegal-pegal, sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, migrain, asam urat, susah tidur, dan impotensi.
Di Cina, sengatan lebah sering digunakan bersama pengobatan akupuntur. Pemakaian racun lebah sebagai obat harus hati-hati karena tidak dapat diberikan kepada orang yang memiliki penyakit tertentu seperti penyakit jantung dan alergi (hipersensitif). Karena itu, penggunaan racun lebah harus atas indikasi yang tepat. Istilah populer untuk pengobatan yang menggunakan racun lebah adalah BVT (bee venom therapy).
Racun lebah mengandung sekurang-kuranganya 18 senyawa aktif. Senyawa tersebut di antaranya apamine, melittine, phospholipase, hyaluronidase, adolapin, histamin, dopamine, norepinefrine, dan serato seratonin.
Lem Lebah (Propolis)
Lem lebah dibuat dari getah yang dikumpulkan lebah pekerja dari pucuk-pucuk pohon tertentu. Selanjutnya, getah ini diproses dalam mulut lebah sehingga menghasilkan lem.
Lem ini dipakai untuk meletakkan dan merekatkan gumpalan-gumpalan lilin yang akan menyempitkan lubang sarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada musim dingin dengan tujuan untuk lebih melindungi dan menghangatkan sarang.
Lem lebah memiliki khasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, memperlancar air seni, antibakteri, antivirus, dan antitumor. Susunan kimia bahan ini sangat kompleks, antara lain mengandung zat aromatik, zat wangi, flavon, dan berbagai mineral. Propolis banyak digunakan dalam industri farmasi sebagai obat luka, campuran odol, dan sebagai bahan antivirus.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment